16 Desember, 2008

Saatnya investasi di Reksadana

Pertengahan Agustus 2007, saat sub prime mortgage meledak di Amerika, index bursa kita sempat anjlok dengan harga yang menukik tajam. waktu itu aku masih memegang Reksadana Mandiri Investa Atraktif (Mitra) yang kubeli di harga NAB (nilai aktiva bersih) 2.550 pada bual Juni sebelumnya.
Berdasarkan pengalamanku bermain saham sejak tahun 1990, aku perlu lakukan koreksi investasi, caranya yaitu investasiku yang kutanam sebesar 25 juta di harga 2.550 kujual saat harga turun menjadi 2.310.
Beberapa temanku yang baru 2-3 tahunan bermain reksadana langsung mengkritik, rugi tuh !!!! masa beli di 2.550 kok malah dijual di harga 2.310, artinya aku bisa rugi sekitar 2,5 juta lebih. beberapa yang lain mengolokku, "katanya dah pengalaman lha kok malah panik, harga turun kok dijual" mereka bergantian menasehatiku, seolah-olah sudah sangat berpengalaman. Memang sich dari hasil training yang pernah diikuti oleh salah satu dari mereka memberikan pedoman kalau harga turun gak boleh dijual kalo gak pingin rugi. Akhirnya dalam beberapa hari NAB Mitra telah turun jadi 2.050, sayangnya di hari itu aku gagal masuk untuk beli 20 lot. Akhirnya baru besok paginya aku dapat di harga 2.150, luar biasa !!! dalam 1 hari udah naik lagi, 100 rupaih ....
sambil mengamati pertumbuhannya, aku semakin mantap karena baru 1 minggu harga dah mencapai 2.440. Akhirnya pada minggu ke 3 Oktober telah dicapai harga 3.300, nah saat itulah aku jual Mitra-ku, jadi investasi 21,5 juta dah beranak pinak jadi 33 juta dalam waktu 3 bulan saja.

Bagaimana dengan kondisi saat ini ?
peluang bagus untuk masuk, karena saya ramalkan pada akhir 2009 setelah ontran-ontran pemilu legislatif dan presiden selesai, tentunya semua berharap nasib negri ini akan semakin baik. Nah disekitar semester 1 tahun 2010 kita sudah tinggal panen dengan trend pertumbuhan bisa saja diatas 130%. ini berdasarkan feeling so good n pengalaman gue lho....

Tidak ada komentar: